Pernahkah Anda mendengar kata resesi ekonomi? Mungkin beberapa waktu terakhir ini, kalimat atau kata-kata yang mengenai Resesi semakin gencar terdengar di telinga masyarakat. Terlebih, pembahasan mengenai Resesi ini kebanyakan adalah sebuah peringatan. Lalu apa itu Resesi ekonomi dan persiapan kita menghadapi nya?
Begitu banyaknya orang-orang yang membahas mengenai resesi dan peringatan-peringatan yang kerap membuat orang-orang awam takut terhadap resesi ini, tentunya sedikit banyak juga menakutkan Anda. Terlebih jika finansial tidak stabil, kemudian mendengar penjelasan tentang resesi kebanyakan menakut-nakuti, tentu membuat Anda kepikiran juga.
Untuk itu, agar Anda tidak terlalu khawatir berlebihan mengenai resesi ini, ada baiknya Anda memahami tentang apa itu resesi ekonomi dan juga mengetahui apa saja hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi resesi ini.
Anda beruntung menemukan artikel ini, karena di sini akan membahas mengenai Apa itu Resesi Ekonomi dan Persiapan untuk menghadapinya. Jadi silakan simak baik-baik ulasan berikut ini.
Apa itu Resesi Ekonomi?
Mendengar kabar mengenai resesi membuat orang-orang terpaksa untuk mempelajari dan mengetahui apa itu resesi dan mungkin ini juga berlaku bagi Anda. Mungkin sebelum-sebelumnya Anda pernah mendengar Resesi namun belum memahami apa sebenarnya Resesi ekonomi yang beberapa waktu terakhir ini sering digaungkan oleh para pegiat ekonomi.
Maka dari itu, menemukan artikel ini, berarti Anda beruntung karena di sini akan dijelaskan mengenai apa itu Resesi ekonomi dan persiapan kita menghadapinya nanti.
Sebelum Anda mengetahui persiapan-persiapan dalam menghadapi Resesi ekonomi di sini akan dijelaskan mengenai Apa itu Resesi ekonomi.
Bank Dunia beberapa waktu terakhir telah memperingatkan resesi ekonomi global yang telah ada di depan mata. David Malpass selaku presiden Bank Dunia, mengatakan pesimis bahwa negara-negara dunia bisa menghindari Resesi Global ini.
Di dalam laporan Global Economy Prospect June 2022 (GEP), Bank Dunia tersebut mengatakan bahwa tekanan inflasi yang begitu tinggi di berbagai negara, tidak sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi saat ini.
Pernyataan Bank Dunia tersebutlah yang semakin membuat banyak orang yang menyatakan bahwa potensi Resesi akan dialami oleh hampir seluruh negara di dunia. Wall Street dan bank sentral di seluruh dunia sebelumnya pernah memperingatkan mengenai penurunan ekonomi yang begitu tajam di banyak negara. Namun masih sangat banyak orang-orang yang belum mengetahui tentang Apa itu Resesi.
Diambil dari laman ojk.co.id l, Resesi merupakan kondisi di mana perekonomian suatu negara memburuk, yang mana ini bisa dilihat dari produk domestik bruto atau PDB yang negatif. Selain itu, pengangguran meningkat serta pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama kurang lebih 2 Kuartal berturut-turut.
Bahkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang telah diprediksi juga ikut masuk ke dalam jurang Resesi akibat inflasi yang terus-menerus meningkat di beberapa tahun terakhir ini.
Dikutip dari Detik Finance berdasarkan laporan dari Federal Reserve, yang mana mereka memprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada Kuartal 2 tahun 2021 itu, menurun.
Pelacak gross domestic product atau GDP, GDP now Fed Atlanta, di sana menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada Kuartal 2 yakni hanya sebesar 0,9% sementara di Kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat hanya sekitar 1,5%.
Dari situlah, ancaman Resesi mulai muncul dan dalam kondisi ini, ditandai dengan keadaan Amerika Serikat yang mulai kewalahan menghadapi tantangan ekonomi sejak pandemi dan kemudian dilanjut adanya perang di Ukraina.
Hal ini pun membuat Bank Sentral terburu-buru menaikkan suku bunga demi menekan inflasi yang mana sebagian besar didorong oleh dampak perang yang ada di Ukraina dan juga masalah pandemi covid 19.
Salah satu bank sentral yang menaikkan suku bunga di Amerika Serikat adalah The Fed, mereka baru-baru ini menaikkan suku bunganya sebesar 0,75%. Tidak hanya itu dari beberapa laporan, hampir semua jenis komoditas di Amerika Serikat juga tengah mengalami kenaikan harga.
Lalu bagaimana dengan negara kita sendiri? Apakah Indonesia juga terancam mengalami Resesi ekonomi global?
Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengatakan bahwa Indonesia masih dibayangi ancaman Resesi, namun berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Bloomberg, resiko Resesi Indonesia berada di angka rendah yakni hanya 3%.
Meskipun risiko resesi Indonesia tergolong kecil, pemerintah tetap waspada dengan potensi tersebut.
Menteri Keuangan tersebut mengatakan bahwa Indonesia tetap harus waspada, namun mereka tetap harus menggunakan semua instrumen kebijakan seperti misalnya fiscal policy, moneter policy di OJK yang ada di financial sector, serta berbagai macam regulasi yang lain untuk memonitor Resesi tersebut terutama pada regulasi exposure dari koperasi Indonesia.
Menurut laporan, pertumbuhan ekonomi di nusantara ini masih cukup positif sehingga pemerintah yakin bahwa Indonesia masih bisa bertahan di tengah gempuran Resesi ekonomi global.
Lalu apa saja yang harus dipersiapkan untuk meminimalisasi dampak resesi?
Persiapan menghadapi Resesi
Dari berbagai macam isu berita mengenai resesi global pertanyaan mengenai apa itu Resesi ekonomi dan persiapan kita menghadapi nya semakin banyak, sehingga orang-orang pun yang merasa takut akan resesi tersebut kemudian mencari cara untuk mempersiapkan diri menghadapi resesi.
Bagaimana caranya?
Meminimalisasi dampak dari kemungkinan terjadinya Resesi ekonomi dunia, Anda bisa mempersiapkan berbagai macam cara untuk menghadapinya. Berikut ini ada beberapa tips persiapan menghadapi Resesi yang dikutip dari halaman ojk.co.id
- Mempersiapkan dana darurat
Apa itu Resesi ekonomi dan persiapan kita menghadapi nya mungkin masih ada di benak anda. Untuk mempersiapkan diri, menghadapi resesi, Anda yang pertama harus menyiapkan yang namanya dana darurat.
Pastikan 20% dari dana untuk investasi yang Anda miliki, dialokasikan terlebih dahulu untuk dana darurat. Dana tersebut disimpan pada instrumen yang sangat Liquid. Semakin besar proporsi maka semakin besar pula Anda dalam memenuhi kebutuhan di tengah gempuran Resesi ekonomi global nantinya.
Dana darurat itu sangat penting karena bisa menjadi cadangan ketika hal paling terburuk terjadi seperti, misalnya ada kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempat Anda bekerja tutup atau bangkrut sebab adanya Resesi Global ini.
- Kurangi pengeluaran
Mulailah untuk mencoba mengurangi dan tidak menambah pengeluaran yang tidak penting misalnya hutang. Jika Anda memiliki hutang maka segera lunasi hutang tersebut karena Anda tidak boleh menganggap enteng hutang meskipun hanya dari kelompok kredit, karena nanti Anda tidak akan tahu kondisi keuangan milik Anda ketika Resesi ekonomi menimpa.
- Hidup sederhana
Hiduplah sesederhana mungkin namun tetap lakukan konsumsi seperti biasa. Karena konsumsi tersebut bisa membantu untuk ekonomi Indonesia tetap tumbuh. Pertumbuhan konsumsi masyarakat juga berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi negara.
Meskipun begitu Anda harus sisihkan uang untuk tabungan serta investasi agar financial Anda dan Indonesia tetap stabil.